ALEXANDRA Part 7 - Masa lalu


Jason dari tadi mendengar semua pembicaraan mereka. Jason kecewa dan kesal karna menurutnya A tidak mempunyai perasaan yang sama. Tapi, dia sadar kalau perasaan itu tidak bisa dipaksakan. Balas dendam kepada Aaron, bukan hal yang mudah. Sebelum itu masih banyak lagi masalah yang harus dihadapi.

Sambil menghela nafas panjang dan bersandar di pohon Jason jadi teringat saat dia pertama kali jumpa dengan A “Anak itu, aku jadi teringat saat pertama melihat dia diasingkan dan menjadi target Aaron selanjutnya. Waktu itu… “

A diculik Aaron untuk menjadi target percobaan yang hampir sempurna. Setelah ratusan bahkan ribuan kali gagal. Sebelum A menjadi targetnya, Jasonlah yang menjadi incaran Aaron. Aaron mengincar target percobaannya secara acak. 

Tidak melihat dari segi umur dan jenis kelamin. Tapi dia mengincar targetnya dari segi bakat alami yang dimiliki kelincinya itu karna untuk menciptakan Eagolw, kelincinya harus memiliki sistem pertahanan tubuh yang kuat, dan yang paling utama yaitu DNA. DNA tersebutlah yang akan menciptakan Eagolw. 

Setelah melalui beberapa tes percobaan fisik, DNA tersebut akan dicampurkan dengan cairan hijau atau sebuah cairan yang akan mengubah DNA menjadi berubah-ubah bahkan tidak bisa dites dengan tes golongan darah karna DNA yang telah tercampur hasilnya tidak menentu. 

Bisa menjadi A+, A-, B+, B-, O+, O-, AB+ dan AB-, lalu mengubah sebagian kromosom manusia menjadi kromosom burung, sebagian fisik manusia menjadi fisik burung, kekuatan yang tidak bisa terkalahkan, dan sayap. Setelah semua itu, maka terciptalah manusia baru, yaitu Eagolw. 

Walau pemikirannya sangat tidak masuk akal, tapi dia berhasil menciptakannya. Sewaktu Jason menjadi targetnya, Aaron berfikir kali ini dia akan berhasil menciptakan penemuannya. Tapi sayang, kali ini dia benar-benar akan gagal. Percobaan terhadap Jason yang semua berjalan lancar, hasil tes fisik dan DNA hampir sempurna.Ini menjadi awal yang bagus untuk Aaron.Pengorbanan selama ini tidak sia-sia membuahkan hasil pikirnya. 

Tapi sayang, keadaannya berbanding terbalik.Jason yang selama ini selalu menuruti perkataan Aaron, selalu menjadi kelinci yang baik, telah bangun dari mimpinya. Ingatannya sudah pulih kembali walaupun ingatan akan masa lalunya terhapus dari memorinya. 

Tapi dia sadar kalau dirinya sedang dimanfaatkan. Ini adalah bencana. Ditambah Jason yang sekarang bukan lagi manusia biasa, dia mempunyai kekuatan yang hebat. Benar-benar bencana yang sangat besar. 

Aaron yang semula tidak sadar kalau kelincinya sudah bangun dari mimpinya, kembali melanjutkan tes fisik. Aaron sengaja menghilangkan ingatan kelincinya secara perlahan-lahan agar eksperimennya berjalan lancar. Namun, hal itu tidak berlaku bagi Jason. 

Setelah sadar bahwa dirinya dimanfaatkan untuk menjadi kelinci percobaan, Jason membuat sebuah rencana agar bisa melarikan diri dan meninggalkan eksperimen yang mengerikan.

Datanglah profesor yang memakai jas putih dan beberapa asisten dibelakangnya. Dia adalah Aaron profesor gila yang sangat terkenal di distrik metropolis. “Selamat pagi Jason, kau siap menjalankan tes fisik hari ini?”. Sapa profesor itu.

“Tentu saja profesor”. 

“Bagus”. Kata profesor itu dengan tersenyum.

Selagi Aaron memeriksa dirinya dibalik layar komputer, Jason menjalankan rencananya. Dia mencoba kekuatannya agar bisa dari lab. 

Tet…Tet…Tet…Tet…

sebuah alarm yang mengisyaratkan bahwa kelinci Aaron kabur. Semua penjaga dikerahkan untuk menangkap Jason. “Tangkap dia !!!! Jangan sampai lolos !!! Masukkan dia kedalam ruangan isolasi, Dia akan diberi pelajaran karna sudah berani melarikan diri” Teriak Aaron. 

“Baik profesor”. Semua penjaga berlarian mengejar Jason kelinci Aaron.

Jason dengan girangnya mencoba beberapa kekuatannya. Dia ingin tau seberapa hebatkah kekuatannya. Dengan penuh kewaspadaan Jason memulainya dengan ‘kamuflase’ yaitu perubahan dari wujud asli ke wujud lain. Keadaan didalam lab menjadi tidak terkendali. Semua penjaga tidak dapat menemukan Jason. 

“Dasar bodoh… HAHAHA… kalian tidak bisa menemukanku”. Sambil tertawa terbahak-bahak.

Selanjutnya Jason mencoba kekuatan otot tangannya. Dia terkejut dan takjub, otot tangannya begitu kuat. Bahkan tembok sekalipun bias ditinjunya dengan sekali tinju. “WOW… luar biasa…. Kalau aku manusia biasa pasti tulangku retak mungkin bisa hancur. Eit.. tunggu dulu dasar bodoh! tujuanku bukan untuk melihat kekuatan! Aku harus cepat keluar sebelum mereka menyadari keberadaanku”.

Dengan tergesa-gesa Jason mencari jalan keluar agar bisa melarikan diri. Melarikan diri bukan hal yang gampang pikirnya. Banyak sekali lorong-lorong dan ruangan-ruangan didalam lab Jason sempat tersesat karnanya. Jason terus menelusuri setiap lorong tanpa dia sadari ada seorang penjaga berdiri dibelakangnya. 

“Hei kau!!! sedang apa kau berada disitu! bukannya bos menyuruh kita untuk menangkap bocah tengil itu”. 

“Bocah tengil katanya beraninya dia mengataiku tengil”. Gumamnya. 

Gumamnya itu terdengar oleh penjaga. “Apa katamu tadi?!”. 

“B b bukan apa-apa hehe.. aku akan mencari kesana dulu ya, permisi”. Jawab Jason dengan gugup dan takut akan ketahuan kalau dia sedang menyamar. 

Tiba-tiba penjaga menghentikan langkah kaki Jason. “Tunggu”.

Penjaga sangat curiga, jangan-jangan dia kelinci yang kabur. Tapi wajahnya berbeda dengan kelinci Aaron. Untuk memastikannya kembali penjaga memegang bahu Jason agar bisa melihat dengan jelas wajahnya. Dengan perasaan cemas, Jason menoleh kebelakang. Jantungnya mulai berdegup kencang, keringat dingin bercucuran diwajahnya. 

Ekspresi takut sangat jelas tampak diwajahnya. Hal ini menambah kecurigaan penjaga. Setelah melihat wajah Jason, ternyata dia bukan kelinci Aaron. Dia penjaga tetapi wajahnya seperti anak-anak. Di lab ini Aaron tidak pernah mempekerjakan anak muda sebagai penjaga. Penjaga mulai berfikir sejenak. 

Apakah dia anak baru disini? tetapi tidak mungkin. Kalau bukan penjaga, bagaimana dia bisa masuk kedalam lab, pikirnya. Apakah dia keponakan Aaron, sepupu, atau anak? tapi Aaron belum menikah tidak mungkin itu anaknya. 

Kecurigaannya semakin bertambah. Lantas siapakah anak itu? untuk memastikan kalau anak itu bukan kelinci Aaron, penjaga membawa Jason ke sebuah ruangan untuk mengutarakan beberapa pertanyaan. Dengan perasaan penuh rasa cemas dan takut kalau dirinya akan ditahan lagi. Dikurung didalam ruangan yang gelap, bersama anak-anak yang lain. Kali ini Jason harus bisa keluar dari lab. 

Dia tidak ingin dikurung didalam ruangan yang gelap. Setiap hari harus menjalankan tes yang menyakitkan. Dan dia juga sangat merindukan dunia luar, hangatnya sinar matahari pagi, hangatnya kasih sayang dari orang tua, bermain bersama teman, sekolah dan yang dilakukan anak normal lainnya. Sudah bertahun-tahun dia meninggalkan rumah. 

Dia sudah lupa bagaimana wajah ibunya. Apakah ibunya masih hidup, atau sudah mati pikirnya. Perasaan rindu terhadap semuanya mulai menyelimutinya. Dia harus segera ke luar dari lab. Tapi, dia berfikir sejenak bagaimanakah nasib anak-anak yang lain?. Dia masih beruntung tidak dikurung didalam tabung besar yang berisi air khusus dengan selang yang dimasukkan ke dalam hidung untuk alat bantu bernapas. 

Hanya bisa tertidur, tidak bisa melakukan apa-apa. Betapa mengerikannya itu. Bagaimana cara untuk menyelamatkan mereka, sedangkan Jason berusaha agar tidak ketahuan dan di tangkap. Mereka juga butuh kehidupan yang normal bukan hidup di dalam sebuah tabung yang berisikan air. Hidup tanpa makan dan minum, hanya menutup mata, tertidur dalam mimpi buruk, kesakitan. Kesendirian, dan kesengsaraan. 

Dia sangat ingin sekali ke luar hidup-hidup bersama anak-anak yang lain. Melihat langit, cahaya matahari. Bukannya didalam rungan gelap yang menakutkan. Setiap hari harus menjalani tes yang menakutkan. Dibedah, lalu diperlakukan layaknya seperti binatang. 

Eksperimen ini sangat menakutkan, menyiksa. Dia sangat bersyukur bisa terbangun dari mimpi. Ingatannya yang belum benar-benar pulih dan tentunya rasa sakit dan perih akibat dari tes-tes yang di jalaninya. 

Di dalam ruangan yang seperti ruangan introgasi yang biasanya dilakukan polisi untuk mendapatkan informasi dari penjahat, penjaga menanyakan beberapa pertanyaan untuk memastikan kalau ini bukan tipuan yang dibuat kelincinya Aaron. Kali ini penjaga tidak boleh lengah. Karna kelincinya Aaron terutama Jason, sangat cerdas dan licik dalam membuat suatu rencana. 

Dan bisa saja anak itu adalah sebuah tipuan yang sedang direncanakan agar bisa kabur dari lab. ”Aku akan menanyakan beberapa pertanyaan dan kau harus menjawab dengan jujur atau kau akan ku jadikan kelinci untuk profesor Aaron PAHAM!!!.” Kata penjaga. Karena mendengar hal itu Joson menjadi tambah panik. 

B..b..baiklah”.

Penjaga menanyakan bagaimana bisa masuk ke dalam lab ini? sedangkan diluar banyak sekali penjaga, apakah mempunyai hubungan keluarga dengan Aaron? Setahunya Aaron tidak pernah membawa anak kecil selain dijadikan kelinci berikutnya dan apa kau adalah tipuan agar Jason bisa keluar dari sini?.

Pertanyaan itu membuat Jason semakin gugup. Keringatnya terus membanjiri wajahnya. Dia tidak tau harus menjawab apa dia sudah terpojok. Kali ini dia sangat payah dalam membuat rencana. Dia harus melawan. Tidak ada jalan keluar selain melawan penjaga-penjaga itu. Walaupun kekuatannya belum sepenuhnya sempurna, masih banyak tes yang harus dijalankan agar bisa sempurna. Melihat Jason termenung penjaga menyorakinya. 

“Oii!! Kenapa kau diam!!! Tidak bisa menjawab pertanyaanku?”. 

“A.. a.. aku”.
Updatenya setiap hari minggu.. selamat membaca...

Comments

Popular posts from this blog

ALEXANDRA Part 10 - Sebuah Kebenaran

ALEXANDRA Part 9 - Tekad Alexandra

ALEXANDRA 5 - Selalu saja gagal !