ALEXANDRA Part 3 - Jangan ada yang meninggalkan teman sendirian!





Sekitar 1 tahun lebih A menjalani pengobatan akibat luka serius diwajah kirinya, ditangan dan yang lebih parah dipunggungnya karna A dipaksa Aaron mengeluarkan sayapnya saat dalam keadaan luka parah. Setelah sembuh A mengalami trauma. Setiap kali Jason mengajarinya terbang, A kejang-kejang dan pingsan. Sampai sekarang A masih trauma dengan masa lalunya. Makanya A tidak berani mencoba untuk terbang. 

Di ujung hutan ini, ada jurang yang sangat dalam dan curam diatasnya ada sebuah tebing yang tinggi. Ditebing itu ada jalan raya disitulah jalan keluarnya. Karna mendengar bahwa A tidak bisa terbang, 

Mia terkejut dan tampak histeris “APA?? Jadi AKU TIDAK BISA KELUAR DARI HUTAN INI!!!”. 

“Tenang, pasti kita bisa keluar dari hutan ini”. Kata A sambil menenangkan Mia yang histeris mendengar seorang Eagolw tidak bisa terbang. Di tengah-tengah pembicaraan mereka mendengar sebuah suara di dalam semak-semak. 

“ Suara apa itu A? Jangan-jangan itu binatang buas”. kata Mia dengan nada panik. Dengan penuh waspada A mendekati asal suara tersebut. 

“ssstt..”. Kata A. Suara di semak-semak itu  terdengar lagi kali ini A mengambil benda runcing untuk berjaga-jaga kalau di dalam semak-semak itu adalah hewan buas. A berteriak dan berkata “Hei.. siapa disana? Keluar!! Atau aku lempar dengan batang runcing ini!!”.

   *hening*

Ternyata yang sembunyi dibalik semak-semak adalah Jason sahabatnya A dan sekaligus penjaga A, karna dialah yang menemukan A. Jason merawat dia karna terluka akibat eksperimen itu. Punggungnya, dan wajah sebelah kirinya terdapat luka yang cukup serius. Butuh waktu yang lumayan lama untuk menghilangkan bekas lukanya. 

Selama 6 bulan Jason merawat dan menjaganya seperti adiknya sendiri. Sampai-sampai kemana pun A pergi selalu dikawal oleh Jason, karna sampai sekarang para peneliti masih mencari Eagolw. 

“Jason.. apa yang kau lakukan disini? Dari tadi kau menguping pembicaraan kami ya?. Tanya A. 

“ HAH? Menguping? Untuk apa aku menguping pembicaraanmu”. 

“Lalu kenapa kau didalam semak-semak?”. Tanya A yang semakin curiga dengan Jason. 

“A.. aku lagi cari buruan untuk makan malam nanti, ya untuk malam nanti persediaan kita hampir habis”. Jawab Jason. 

Air bercucuran membasahi wajahnya dia takut ketahuan kalau dari tadi, dia telah mendengar dan melihat mereka berdua. 

“Buruan? Mencari buruan didalam semak-semak?? Jujur Jas, pasti kau mengikutiku kan, dan kau diam-diam menguping pembicaraanku?” Kata A yang tidak percaya dengan alasan Jason yang tidak masuk akal.

Karna tidak bisa membuat alasan lagi, Jason terpaksa harus berkata jujur “ Dengar, aku harus melindungimu, mereka diluar sana masih mencarimu untuk diteliti dan aku tidak mau kehilangan dirimu”. 

“Aku tidak peduli Jas!! Aku sudah lelah sembunyi terus, sudah 3 tahun aku sembunyi dihutan ini. Dan aku bukan anak kecil lagi yang diikuti setiap saat”. Kata A yang bosan mendengar perkataan Jason. Sudah lebih 100 kali dia dengar, dia sudah muak diperlakukan seperti anak kecil. Ditengah-tengah perdebatan, Jason melihat seorang gadis asing disamping A. 

Sambil melirik Mia “Dia siapa A?? apa yang dia lakukan disini?”. Dengan penuh waspada dia mengeluarkan sebuah senjata. Melihat Jason menengeluarkan senjata A langsung mencegahnya. 

“ Tunggu, tunggu, tunggu Jason tenanglah, dia hanya tersesat, dan ingin meminta bantuan kita”. 

“Apa katamu bantuan??? Kita juga terjebak dihutan ini!! dan kau ingin membantunya?? Apa kau gila??”. Potong A. 

“Kita harus menolongnya”. Mendengar ucapan A, seketika Jason menjadi marah. 

“Tidak!!! Persediaan kita tidak cukup untuk 3 orang A, sedangkan kita untuk mendapatkan makanan tidak mudah!! Ditambah dengan anak ini??!!. Apa kau mau kita mati hanya gara-gara membantu 1 orang??!!! Ingat A, dihutan ini, persediaan makanan sangat sulit, apalagi disini banyak tumbuhan beracun yang akan membunuhmu dalam sekejap bila memakannya". 

"Terserah kau saja, aku akan tetap menolongnya”. Kata A

Sikap A yang keras kepala membuat Jason tambah marah dan kesal. “Dengan apa??terbang??? HAHAHA Kau bahkan tidak bisa terbang A, dengar tidak ada yang bisa Keluar dari hutan ini!”. Sambil menatap tajam Mia. Sikap A memang agak keras kepala. Tapi sikapnya ini bukan tanpa alasan, dia tidak ingin meninggalkan Mia sendirian di hutan. 

Mendengar ucapan sahabatnya dengan spontan A memarahinya. “Jason! Kau tidak boleh buat dia sedih. Aku akan cari sendiri jalan Keluarnya. Aku harus berlatih untuk apa gunanya punya sayap tapi tidak bisa terbang”. 

“Terserah A,”. Kemudian Jason pergi dan memanah burung untuk makan malam.

A sangat kesal mendengar ucapan Jason, bagaimana bisa meninggalkan seorang teman sendirian apalagi di dalam hutan yang sangat berbahaya ini. Manusia biasa tidak akan mampu untuk bertahan hidup. “Sabar ya Mia, dia memang seperti itu dengan orang baru, nanti lama-lama dia akan terbiasa denganmu”. Kata A. 

“Iya A, aku mengerti. Tapi, benar apa yang dikatakan Jason tadi kau tidak usah membantuku A. Hidup dihutan seperti ini, akan menyusahkanmu saja”. 

Perkataan Mia membuat A jadi tambah kesal. “Tidak Mia, aku akan tetap membantumu apapun yang akan terjadi! kita sama-sama terjebak dihutan ini, dan kita harus sama-sama mencari jalan keluar dari hutan ini, kita harus bertahan hidup. Tidak boleh meninggalkan teman sendirian! Ayo, kita harus pergi sebelum gelap. Hewan buas akan memakan kita hidup-hidup kalau kita tidak pergi”. Sambil menarik tangan Mia. A mengajak Mia pergi ke tempat persembunyiannya. Hari mulai gelap dan suasana hutan mulai berubah menjadi ancaman untuk manusia.

Jason sedang mempersiapkan makanan untuk makan malam. Melihat Mia di tempat persembunyiannya ingin rasanya dia memarahinya. Tapi Jason tidak tega, walau sifatnya keras kepala A adalah sahabatnya. “kau? Ah terserah saja A. Hei, siapa namamu?”. Tanya Jason Kepada Mia. 

“Mia, Mia Anderson”. 

“Oh Mia. Ingat jangan berbuat yang aneh-aneh disini. Ini hanya demi A. Jangan beri tahu kepada temanmu kalau kau berada disini mengerti!! “. 

Melihat sikap Jason kepada Mia membuat A makin tambah kesal. Tapi dengan mengizinkannya untuk tinggal A sangat bersyukur sekali. “Baiklah, terima kasih sudah mau menerimaku disini aku berhutang budi padamu dan juga A”. 

“Ya, memang harus seperti itu”. Jawabnya dengan sikap dingin. 

“Sudahlah Jas, Mia ayo makan. Jangan hiraukan dia, sikapnya memang agak dingin tapi hatinya baik”. 

“Oke,, sekali lagi terima kasih”. Kata Mia. 

“Itu tidak masalah Mia”. Jawab A sambil tersenyum.


Ikutin terus ya ceritanya, ceritanya update setiap hari minggu... 

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

ALEXANDRA Part 10 - Sebuah Kebenaran

ALEXANDRA Part 9 - Tekad Alexandra

ALEXANDRA 5 - Selalu saja gagal !