ALEXANDRA Part 6 - Ya kau benar pelindungku


Karna penasaran dengan yang dilakukan A dan Mia, Jason pergi keluar untuk melihat mereka dan bertanya apa yang mereka lakukan. Mia pun menjawab A jatuh karna tidak menyeimbangkan sayapnya. Seketika Jason langsung syok mendengar A jatuh untuk kesekian kalinya. 

Terakhir kali A berlatih tidak berakhir dengan mulus. Tangan dan punggungnya terluka. Walau penyembuhan terhadap tubuhnya sangat cepat, tetap saja dia bisa merasakan sakit. Mendengar A terjatuh lagi, rasanya Jason tidak sanggup untuk membayangkan sakitnya luka-luka yang dia rasakan. Terlebih lagi luka-luka bekas percobaan Aaron. 

Saat pertama kali di hutan dia sekarat dan hampir meninggal karna luka akibat percobaan Aaron. Untung saja saat itu Jason menemukannya dan merawatnya. Bila tidak cepat di tangani bisa-bisa dia meninggal karna kehabisan darah.

Jason bertanya kepada A apa dia baik-baik saja dan tidak terluka. A menjawab dengan santai bahwa dia tidak apa-apa dan hanya menghantam semak-semak karna tidak bisa menyeimbangkan sayapnya. 

“APA mengahantam semak-semak??”. Tanya Jason dengan syok. Dia melihat ada kantong mata di mata A dan di kelopak matanya berwarna hitam seperti mata panda. “Kau tidak tidur lagi ya?”. Tanya Jason. 

Dia kadang sedih melihat A seperti ini. Apalagi waktu pertama kali mencoba untuk terbang A terjatuh dan kejang-kejang dia terus menyebut kata-kata 

jangan kau hapus semua ingatanku, jangan kau bunuh teman-temanku, jangan kau berikan rasa sakit itu lagi

Setiap kejang-kejang A selalu menyebut kata-kata yang setiap orang mendengarnya seketika bisa merasakan penderitaan yang di alami A dan teman-temannya. Menyedihkan sekali, waktu itu Jason menangis dia tidak bisa menahan air mata yang terus mengalir membasahi pipinya. Dia paham betul penderitaan yang di alami A. 

“Ka kalau s soal itu, nanti aku jelasin ya hehe.. kok kau tahu kalau aku tidak tidur?”.  Kata A sambil tertawa kecil. 

Walaupun penderitaan yang di alaminya  sangat menyakitkan, tetap saja A bisa tersenyum, tertawa, dan bermain seperti orang-orang pada umumnya. Hal itulah yang membuat Jason terus bertekad kalau dia tidak akan meninggalkan A apapun keadaannya, sesulit apapun semua rintangan yang mereka hadapi, dia tetap berada di sisi A. 

Untuk mencairkan suasana Jason kembali menunjukan sikap menyebalkannya. Dia selalu membuat A jengkel. Tetapi di balik sikapnya yang meyebalkan dia sangat menyayangi A. 

“Kau jarang sekali tidur, yang kau lakukan hanya berlatih. Tentu saja aku tahu, lagian aku kan pelindungmu”. Jawabnya dengan nada sombong. 

Dan benar saja kata-kata Jason membuat A sangat jengkel. Dengan spontan dia menyoraki Jason dan berkata bahwa dia bisa melindungi dirinya sendiri dan Jason tidak perlu menjaganya setiap waktu dan di saat Jason tidak ada bersamanya masih ada saudaranya yang mengawasinya dari atas pohon. 

Seketika kening Jason mengerut mendengar jawaban sahabat nya itu. Dia akui A memang sudah tumbuh besar dan sudah bisa menjaga diri sendiri. Tetapi sebagai sahabat sekaligus pelindung nya Jason selalu khawatir dan merasa cemas bila A pergi bermain. Dia takut kalau sewaktu-waktu profesor dunia menemukan hutan ini dan menangkap A. 

“A, kau belum tahu semua kekuatanku jadi kau perlu pelindung, lagian kau tidak punya pelindung, kau bisa tertangkap sama para profesor atau rakyat sipil”. 

“Ya… kau benar pelindungku”. Jawab A sambil mengedipkan mata kirinya. 

“Ayo Mia kita harus membersihkan diri setelah itu aku akan mengajakmu keliling hutan”. Sambil menarik tangan Mia. 

Mendengar kata keliling hutan, Mia teringat perkataan A waktu lalu. “Baiklah.. tapi tidak ada makhluk buas atau hal semacamnya yang membahayakan A?”. 

Pertanyaa Mia membuat A tertawa keras. “HAHAHA…. tenang Mia kau aman bersamaku". Sambil memegang bahu Mia.

Mia menyadari sesuatu, perkataan Jason tadi. Sepertinya selama ini dia menyukai A. A saja yang tidak menyadarinya. Mereka terjebak di dalam hutan ini cukup lama dan hanya mereka berdua yang tinggal di hutan selain hewan buas. Mendengar pendapat Mia, A langsung menyangkalnya. 

Tidak mungkin Jason punya perasaan sama dia, di tambah wajah kirinya ada tanda menyerupai simbol berwarna putih transparan tepat di bawah matanya, kuku hitamnya yang runcing, dan gigi taringnya. Hanya A yang mempunyai kuku hitam runcing, sedangkan yang lainnya mempunyai tanda menyerupai simbol, tetapi tidak mencolok seperti A dan sebagian nya lagi mempunyai gigi taring. 

Mia kesal mendengar perkataan A. Dia yakin kalau Jason tidak akan memandang fisiknya dan tulus menyukainya. Di pada hal itu ada yang lebih penting. A harus terus berlatih menyeimbangkan sayapnya. 

“Mia bagaimana kalau kau mengejutkan ku lagi seperti tadi, agar aku bisa terbang dan menyeimbangkan sayapku setelah itu aku bisa membalaskan dendamku”. 

“Oke baiklah A”. Kata Mia    


Ceritanya update terus setiap hari minggu... Selamat membaca..

Comments

Popular posts from this blog

ALEXANDRA Part 10 - Sebuah Kebenaran

ALEXANDRA Part 9 - Tekad Alexandra

ALEXANDRA 5 - Selalu saja gagal !